SAN PIISAN, Sayangi dampingi, Ibu dan Anak Kota Semarang (Solusi menurunkan Stunting, AKI dan AKB)
Tingginya Angka Stunting, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang diperparah dengan tingginya jumlah kasus ibu hamil risiko tinggi, ibu hamil dengan anemia dan Kurang Energi Kronik (KEK) di Kota Semarang yang memiliki jumlah penduduk ± 1,6 juta jiwa (2015) masih menjadi sorotan dalam bidang kesehatan. Permasalahan multidimensional ini perlu solusi dan strategi dari secara komprehensif upaya #bergerakbersama dengan pendekatan kolaborasi berbasis kemitraan. Masalah ini menjadi suatu hal yang penting untuk segera dipecahkan karena sangat berpengaruh terhadap baik buruknya kualitas generasi mendatang yang harus siap menghadapi tantangan dan peluang Bonus Demografi tahun 2045. Menyikapi masalah ini, Dinas Kesehatan Kota Semarang melakukan inovasi program integratif kolaboratif berbasis kemitraan yang melibatkan beberapa stakeholder. Program SAN PIISAN (Sayangi Dampingi Ibu dan Anak Kota Semarang) menjadi sebuah program inovasi layanan kesehatan sebagai bentuk solusi dan aksi kepedulian terhadap permasalahan kesehatan ibu dan anak, baik secara promotif, preventif maupun kuratif. Menurut penuturan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Semarang, Endah Emayanti, SKM, M.Si, Program SAN PIISAN ini merupakan upaya promotif, preventif dan kuratif yang mengedepankan konsep #bergerakbersama untuk menurunkan Stunting, AKI dan AKB di Kota Semarang yang diperuntukkan bagi remaja, calon pengantin, masa 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) yang meliputi Ibu Hamil, Ibu Nifas, Bayi) dan Balita serta anak sekolah dari sekolah dasar sampai tingkat SLTA. Seluruh aspek yang terlibat saling bersinergi dan kolaborasi untuk mewujudkan program kegiatan yang terangkum dalam satu wadah yaitu SAN PIISAN, Sayangi Dampingi Ibu dan Anak di Kota Semarang. SAN PIISAN (Sayangi Dampingi Ibu dan Anak Kota Semarang) merupakan inovasi Kota Semarang yang dilakukan secara promotive, preventif dan kuratif serta kolaborasi dalam menjamin ibu hamil hingga bersalin mendapatkan kemudahan akses layanan kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat dan didukung system informasi melalui smartphone. SAN PIISAN (Sayangi Dampingi Ibu Anak Kota Semarang) hadir sebagai sistem terintegrasi dari seluruh sektor dengan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan. Dalam pelaksanaan kegiatannya, inovasi ini melibatkan OPD, stakeholder, masyarakat dan tenaga kesehatan yang bergerak bersama. Selain mengatasi masalah kesehatan ibu, upaya ini juga dapat meningkatkan peran aktif masyarakat untuk deteksi dini gawat darurat pada ibu hamil dan menekan angka kematian ibu. Sasaran program ini adalah ibu yang dinyatakan hamil, Ibu bersalin dan Bayi hingga usia 3 bulan dengan melakukan pendataan terintegrasi, intervensi di masyarakat dan perusahaan serta layanan persalinan terpadu. Upaya promotif preventif SAN PIISAN dimulai sejak usia Remaja dan bagi calon pengantin. Pasangan Calon pengantin di Kota Semarang mendapatkan layanan Program “Tugu Muda” (Calon Pengantin Bugar Produktif Menuju Keluarga Idaman). Setiap pasangan calon pengantin wajib mengikuti edukasi kesehatan reproduksi, KB, perlindungan perempuan dan anak, perkawinan. Program Tugu Muda merupakan kolaborasi antara Dinas Kesehatan Kota Semarang dengan Kantor KUA, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP3A), Dinas Pengendalian Penduduk dan KB (Disdalduk KB) dan TP PKK Kota Semarang. Kegiatan ini dilaksanakan di setiap kecamatan dan setiap calon pengantin berhak mendapatkan sertifikat setelah mengikuti kegiatan Tugu Muda sebagai syarat untuk melakukan pernikahan. Bagi Ibu Hamil, Ibu Nifas dan Bayi akan mendapatkan pendampingan oleh kader kesehatan. Kader telah mendapatkan pelatihan dan sosialisasi dari puskesmas setempat tentang kesehatan ibu hamil, maka para kader dan masyarakat dapat mengetahui apa saja tanda bahaya serta kegawatdaruratan pada ibu hamil dan ibu nifas. Sehingga kader memulai pendataan dan pelaporan ibu hamil di wilayahnya sesuai dengan yang didapat dalam pelatihan, agar ibu hamil mampu mendapat pelayanan kesehatan yang maksimal. Kegiatan pendataan ibu hamil oleh kader dan masyarakat, juga didukung dengan pemanfaatan teknologi agar mendapatkan pelaporan yang terintegrasi. Sistem pemanfaatan teknologi dimulai dari pendataan dengan SIGASPOL dan Aplikasi Sayang Bunda saat melakukan pemantauan ibu hamil. Aplikasi Sayang Bunda dapat diunduh melalui play store android yang memiliki fitur-fitur yang bermanfaat bagi ibu hamil dan keluarga, antara lain go bumil untuk permintaan pendampingan oleh petugas kesehatan, kalender kehamilan, artikel kesehatan, request penampingan, calling Ambulance Hebat, dan informasi layanan kesehatan di Kota Semarang. Setelah ibu hamil terdata, ibu mendapatkan intervensi homecare dari petugas kesehatan. Kegiatan ini juga bekerjasama dengan Asosiasi Perusahaan Indonesia dalam memberikan layanan Kesehatan bagi ibu hamil bekerja dengan program GEPUK PEPES (Gerakan Peduli Kesehatan Pekerja Perempuan Sehat). Pekerja perempuan di perusahaan yang hamil dan nifas/ mempunyai bayi mendapatkan keistimewaan berupa cuti hamil/ melahirkan, waktu untuk menyusui, Ojek ASI, kelas ibu hamil, pemeriksaan kesehatan dan edukasi/konseling kesehatan, pelayanan KB. Sehingga pemantauan Kesehatan ibu hamil dapat terlaksana secara sinergis sampai menjelang persalinan.